PENTINGNYA MENUTUP AURAT BAGI WANITA MUSLIMAH
-Asal muasal kalimat jilbab
Jilbab istilah bahasa indonesia yang juga merupakan istilah bahasa arab
yang berasal dari kata jalbaba-yujalbibu-jilbaabun, dan mempunyai arti
pakaian/sesuatu yg bisa menutupi aurot perempuan. Allah menyebut kata
jilbab dalam surat Al-Ahzab ayat 59 “Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Jika ditilik dalam hukum ushul fiqh,
maka ayat jilbab diatas merupakan ayat yang mengandung perintah, karena
Allah berfirman memakai kata perintah didalamnya. dan segala sesuatu yg
Allah perintahkan mejadi wajib hukumnya utk di laksanakan. dalam
al-Qur’an istilah jilbab juga disebut dalam surat An Nuur ayat 31,:
“Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. dalam
ayat ini jilbab disebut dengan al-humur, atau yang sering kita kenal
dengan istilah himar/kerudung.
. -pentingnya memakai jilbab:
1.
Menutupi aurat dan menaati perintah agama islam merupakan satu2nya agama
yg sangat memperhatikan segala lini kehidupan umatnya hingga hal yg
terkecil. Aurat misalnya, secara manusiawi ada bagian tertentu yg
manusia malu untuk menampakkanya, dan bagian itu harus selalu dalam
keadaan tertutup. Dalam Islam bagian itu disebut dg aurot..satrul aurot
(menutupi aurot) menjadi wajib hukumnya dalam islam, karena islam sangat
menjunjung tinggi harga diri seorang hambanya. menutup aurot juga
merupakan syarat diterimanya sholat. maka jika kita membiarkan aurot
terbuka, berarti kita telah melanggar perintah Allah, dan pasti kan
mendapat dosa. para akhwat sekalian pasti sudah pada tahu umur berapa
diwajibkan menutup aurot? batas usia baligh bagi akhwat adalah setelah
keluar darah haidl, dan pada masa itulah segala amal perbuatan manusia
di hisab, juga mulai masa itulah anda sudah diwajibkan menutup aurat.
Memakai jilbab, baju kurung, kaos kaki, manset atau pakaian apa saja yg
menutupi seluruh anggota badan tubuh kecuali muka dan wajah. nah jika
ternyata sekarang umur anda melebihi batas baligh kemudian belum memakai
jilbab, maka otomatis belum menutup aurot dan akan mendapatkan dosa,
lantaran melanggar perintah Allah. sesering anda tidak menutupi aurot
maka sebanyak itu dosa yg kan anda apatkan..wuih serem, na’udzubillah
min dzalik!!
2. Menjaga harga diri seorang muslimah (iffah)
dalam terusan ayat jilbab surat al ahzab 59 disebutkan “Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” point
kedua dari pentingnya berjilbab adalah untuk menjaga harga diri. menjaga
diri kita dari segala hal, menjaga martabat seorang muslimah, menjaga
keamanan, menjaga keimanan dan banyak hal yg bisa kita jaga dengan
memakai jilbab. ibarat body guard, jilbab merupakan body guard yg paling
handal, yang selalu mengawal diri kita dan menjaga diri kita kapanpun
dan dari apapun yg dapat membahayakan kita secara jasmani maupun rohani.
bahkan menjadi body guard yg paling indah, karena memakai jilbab kan
menjadikan anda lebih cantik dan anggun, melebihi apa yg dilakukan cream
kecantikan wajah yg paling ampuh apapun, karena memakai jilbab kan
menampakkan kecantikan luar maupun dalam, suerr!!
“Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal”, jilbab merupakan tanda
pengenal bagi seorang muslimah, yg membedakan identitas keagamaan,
keimanan dan juga ketakwaan. membedakan identitas keagamaan sudah jelas,
karena hanya wanita yg memeluk agama islam saja lah yg diwajibkan
memakai jilbab kapan pun n dimanapun. namun membedakan identitas
keimanan dan ketakwaan inilah yg paling esensial, why? karena meskipun
sudah menjadi seorang muslimah, ternyata masih banyak juga yg belum
memakai jilbab, nah muslimah yg seperti itulah yg belum mantap keimanan
dan ketakwaanya.
“Karena itu mereka tidak di ganggu”. dan kemudian
setelah anda sudah memakai jilbab maka anda akan merasa tenang dan aman
dari berbagai gangguan. gangguan apapun itu. gangguan keamanan misalnya,
jika kita menilik kepada kasus2 pelecehan seksual, sebenarnya kita
tidak bisa melulu menyalahkan kepada sang pelaku, namun sebenarnya sang
korban pun juga patut disalahkan. sesuai hukum kausalitas, ada sebab ada
akibat, akibat adanya pelecehan itu pasti ada penyebabnya, salah
satunya dalam segi berpakaian. coba kita amati, kebanyakan yg menjadi
korban pelecehan itu bagaimanakah pakaianya?, aurot mereka terbuka atau
tertutup?, lekukan tubuh dipakaian mereka nampak atau tidak?, hingga
apakah ketika terjadi peristiwa itu mereka sedang memakai pakaian
tertutup dan mengenakan jilbab?? pasti anda semua mempunyai jawaban yg
jujur mengenai hal itu.
Jilbab juga menjaga keamanan hati, pasti
anda semua merasakan bahwa pakaian berpengaruh terhadap tingkah laku
kita. orang yg berpakaian asal2an dy pasti kan bertindak asal2an.
aristoteles, filosofis yunani yg masyhur mengatakan:” manusia adalah apa
yg ia pikirkan”. so ketika pikiran kita sudah amburadul, akal sehat
sudah terbius dengan hawa nafsu maka kita pun kan berpakaian sesuai apa
yg kan kita perbuat, sehingga dia tidak lagi memikirkan apa itu esensi
berpakaian, dikarenakan rasa malunya sudah hilang, dan dia pun akan
berbuat semaunya. pepatah arab mengatakan: “jika kamu tidak malu, maka
berbuatlah sesuka kamu”.
Berbeda ketika pakaian yg kita gunakan
adalah pakaian yg menutup aurot dan islami, kita merasa terbatasi utk
melakukan perbuatan yg melanggar. contohnya kita memakai pakaian resmi
pegawai negri / pakaian seragam sekolah, ketika kita hendak berbuat yg
melanggar pasti kita kan mikir2 dulu, takut membuat malu nama pegawai
negri, atau menodai keharuman almamater kita, dan akhirnya pakaian
itulah yg mencegah kita utk berbuat melanggar. apalagi pakaian yg islami
yg di kenakan, ia selalu menjaga pribadi sang pemakaianya, dalam
al-qur’an disebutkan: “pakaian takwa adalah sebaik2 pakaian untukmu”.
maka jilbab dan pakaian yg menutupi aurot adalah pakaian yg bisa
menguatkan ketakwaan dan keimanan seorang hamba. and anda para muslimah
“butuh” jilbab untuk menjaga harga diri dan keamanan, jasmani maupun
rohani. ” Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”, nih
ganjaran yg kan diterima oleh mereka yg memakai jilbab sesuai dengan
syariat islam, mendapat ampunan dan kasih sayang! siapa sih yg tidak
ingin diampuni dosa2nya oleh Allah, dan selalu disayangi oleh Nya! jika
kita ingin selalu mendapatkan ampunan dan kasih sayangnya, makai memakai
jilbab merupakan hal yg mutlak yg harus dilaksanakan.
berjilbab yg ideal adalah:
1.diniatkan tulus karena Allah memakai jilbab bukan sekedar
menggugurkan kewajiban, atau sebagai upaya menaati perintah namun
memakai jilbab kan mendapatkan pahala dan lebih bermanfaat jika
diniatkan tulus karena Allah. memakai jilbab itu harus ikhlas karna
Allah, bukan karena paksaan, bukan karena pingin dilihat orang cantik,
bukan karena ada acara tertentu, dan bukan karena menutupi aib yg ada di
bagian atas tubuh anda. namun sekali lagi memakai jilbab tulus karena
mengharapkan ridho Allah, dan sebagai bentuk ibadah kita. karena segala
yg kita lakukan bernilai ibadah tatkala itu diniatkan mencari ridho
Allah, dan tujuan manusia diciptakan di dunia tidak lain adalah untuk
beribadah,”dan tidak lah kami menciptakan jin dan manusia melainkan utk
beribadah” al baqoroh.
2.menutupi seluruh anggota tubuh dewasa
ini manusia semakin kreatif, banyak inovasi dan variasi dalam gaya
hidup, hingga cara berpakaian pun juga mengalami perubahan dan variasi.
adalah “mode/trend” sesuatu yg membuat manusia berubah dalam gaya hidup
dan berpakaianya. berjilbab pun juga terkena virus yang kadang membius
sang pemakainya untuk menjadi bebek/budak, lantaran virus mengikuti
“mode/trend” menjadikan seseorang budak untuk mengikuti apa yg
diinginkanya, serta menyuruhnya taat untuk melakukan apa yg
dikehendakinya. tidak jauh beda dg bebek yg hanya mengekor pada kawanan
bebek lainya yg ternyata mereka semua tidak tahu mengapa dan untuk apa
mereka melakukanya.(jd teringat buku O.Solihin “jangan jadi bebek”) okeh
to the point, pokoknya mode dan trend berpakain menjadikan jilbab
menciut ukuranya, bahkan wewenangnya untuk menutupi seluruh tubuh guna
menjadi gaun yg anggun bagi seorang muslimah, turun posisi menjadi alat
penutup kepala saja. disebabkan wewenangnya sudah di ambil alih oleh
pakaian2 ketat,kecil dan pendek yg menonjolkan aurat seorang wanita.
ibarat jika jilbab hanya sebagai penutup kepala saja. maka pada
hakekatnya dia tidaklah berjilbab, karena aurot lain masih terbuka, dan
sesungguhnya jilbab dikenakan untuk menutupi semua aurot, melindungi
lekukan tubuh dan tonjolan bagian tubuh wanita yg sangat vital. so jika
ternyata berjilbab ternyata tidak menutupi seluruh tubuh (minimal dada)
dan masih menampakkan bentuk tubuh wanita yg tidak seharusnya
ditampakkan, apakah itu masih bisa disebut berjilbab? apakah agama
memerintahkan anda untuk memakai jilbab sesuai dengan tren dan mode?
ataukah ketika anda berjilbab sedemikian, anda sedang menaati perintah
agama atau malah menaati perintah mode? biarkan hati nurani anda yg
jujur menjawabnya en the last..saya ucapkan tahniah dan selamat bagi
anda yg saat ini sudah memakai jilbab yg shar’i dan masih tetap
konsekwen dalam memakainya, kemudian bagi anda para muslimah yg belum
memakai jilbab dan memahami pentingnya berjilbab semoga segera tergugah
dan bangun dari kelalaian, segeralah memakai jilbab, jangan ditunda,
karena siapakah anda yg bisa menjamin dan menunda masa hidup di dunia,
selagi bisa lakukanlah segera. mintalah ampunan Allah atas kelalaian
anda sebelumnya, karena Allah maha pengampun lagi maha penyayang
hamba2nya yg taat kepadaNya moga catatan sederhana ini menjadi bahan
renungan bersama, upaya saling menasehati (tawasaw bil haq was shobr)
untuk lebih memahami perintah agama, dan memaknai segala apa yg Allah
perintahkan kepada hambanya, sehingga kita betul2 menjadi hamba Allah yg
taat yg selalu istikomah (konsisten) dalam ajaranya.amin.
Ulama' sepakat untuk menutup aurat baik dalam sholat maupun diluar sholat.
Landasan Hukum menutup aurat:
1. QS.An Nuur : 30
2. QS.Al Ahzab : 59
3. QS.Al Mu'minun: 1-7
4. Hadits Rasulullah.
Syrat Pakaian penutup aurat:
1. Menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak/punggung tangan.
2. Tidak ketat.
3. Tidak tipis/transparan.
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
5. Tidak menyerupai pakaian nonmuslim
Kasih-Mu
05.48 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar